CERITAKU SAAT OPERASI TIROID


 kali ini saya mau menceritakan pengalaman harus operasi tiroid (kelenjar gondok) pertama-tama saya tidak tahu ada istilah penyakit semacam ini ketika tahu saya lalu mencari apa yang harus dilakukan, saya tidak menyadari terkena penyakit ini dikarenakan tidak ada keluhan apapun dengan kondisi saya saat itu saat sedang makan dengan ibu saya di sebuah restoran, Ibu saya memberitahu kenapa ada benjolan di leher saya yang waktu itu masih kecil saya coba meraba ternyata memang ada, sepertinya ibu saya sudah tahu penyakit ini karena banyak teman-temannya yang juga menderita penyakit yang sama. Tak beberapa lama saya kemudian melakukan pemeriksaan ke dokter Praktek tapi si dokter belum bisa memastikan itu apa karena tidak memiliki alat USG dan cuma memberi obat infeksi/antibiotik setelah minum obat tersebut tidak ada perubahan benjolan tetap masih ada, maka saya melakukan pemeriksaan kembali ke dokter Rumah Sakit dimana saya berada ke dokter spesialis penyakit dalam  disitu dilakukan pemeriksaan darah tentang hormon tiroid dan USG takut juga sih awalnya, esoknya hasil lab keluar maka saya mengambilnya dan menyerahkan kepada perawat yang ada di poli dalam, perawat itu bilang saya kena hypertiroid padahal kalau saya membaca hasil labnya hormon tiroid saya masih normal saja...aneh juga masa mereka yang bertugas di Poli tidak bisa membaca hasil lab setelah menunggu giliran masuk dan menghadap ke dokter maka dokter memberitahu saya bahwa hormon tiroid saya normal dan hasil USG menunjukkan adanya kista dengan ukuran 3 cm (kurang lebih). Dokter tidak memberi obat dia hanya menyarankan apa mau dirujuk ke dokter bedah wah takut saya kok harus dibedah namun untuk beberapa waktu tidak saya lakukan karena tidak ada keluhan apapun dan saya masih bisa bekerja seperti biasa. Sempat juga ikut coba-coba minum obat kampung seperti kata orang namun saya termasuk yang tidak bisa disiplin masalah minum obat jadi tidak bisa benar-benar dilakukan  serta suka makan apapun yang saya sukai, beberapa bulan kemudian tiroid saya makin membesar dari yang dulunya sebesar pentol bakso kok semakin besar maka saya kemudian melakukan pemeriksaan kembali ke Rumah Sakit Khusus Bedah ke dokter spesialis onkologi kemudian lagi dilakukan USG dan cek darah berdasarkan keterangan dokter isi tumor di leher saya adalah cairan dan daging besarnya seperti telor itik waduh tambah takut saya dan saran dokter adalah dilakukan operasi untuk mengangkatnya apabila dibiarkan semakin membesar saya akan sulit menelan dan bernapas serta  tiroid saya akan diangkat juga dan saya harus minum obat seumur hidup nah itu yang paling saya takutkan seumur hidup minum obat, beruntung saya dapat dokter yang baik dan bisa menjelaskan dengan sabar segala pertanyaan saya karena paling malas rasanya dengan dokter yang kalo ditanyain malah kita dibilang mendikte dia hey...operasi itu hal yang sulit taruhannya keselamatan pasien maka wajar bila pasien itu bertanya, bersyukurnya karena biasanya tumor yang bersarang di leher umumnya termasuk jinak dan Ia makan itu dari pembuluh darah yang ada disitu sehingga bisa membesar nah tambah seram karena ternyata tumor itu bisa makan juga. Setelah dipikirkan masak-masak minum obat kampung juga nggak jelas bisa sembuh atau tidak maka saya memilih dilakukan operasi daripada semakin membesar. 
Kemudian setelah semuanya siap saya kemudian berangkat kerumah sakit dan menetapkan jadwal operasi tapi diundur jadi besoknya karena harus dilakukan pemeriksaan lagi seperti rotgen, ambil darah dan pemeriksaan jantung untungnya semuanya dalam kondisi yang baik sehingga operasi dapat dilakukan pada jam 07.00 Wib  ada rasa takut sih karena belum pernah dioperasi sebelumnya namun kita tetap berdoa saja dan berharap yang terbaik. Beruntungnya itu saat operasi dibius total coba kalo tidak waduh bisa trauma. Operasi berlangsung selama 35 menit dan mungkin saya sadarnya agak lama ketiduran jadi bangunnya jam 09.00 wib kata ibu saya yang ikut menunggui. Setelah dari kamar operasi kemudian dibawa ke kamar rawat inap dengan infus serta kantong pembuangan darah sisa operasi bersyukurnya kondisi badan saya cepat pulih tidak pusing, bisa makan, jalan dan lain-lain cuma karena ada selang-selang di sekitar badan buat sulit untuk bergerak, bersyukurnya juga saya tidak ada gangguan tidur  sehingga dapat tidur dengan nyenyak. Setelah dua hari di rumah sakit saya diperbolehkan  pulang karena dirumah sakit waktunya hanya 3 (tiga) hari wajib minum obat antibiotik sampai habis  setelah tiga hari kemudian di lepas perban  dan tidak perlu lepas jahitan sebab benang jahitannya    dipilih yang langsung jadi daging. Pemulihan dilakukan di rumah cuma saya masih takut mandi kalo kena leher ya ...mungkin takut saja bisa  kenapa-kenapa. Tak berapa lama lagi saya akan kembali ke rumah sakit untuk mengambil hasil lab apakah tumor/gondok saya tersebut bersifat ganas atau tidak semoga tidak ada apa-apa karena kalau dari jenis dan bentuknya tumor yang saya idap kemaren termasuk jinak kata dokter, ya semoga tidak apa-apa. Buat yang pernah melakukan operasi  saya kasih jempol karena berani melakukannya dan berhasil melewatinya buat yang belum pernah seperti saya coba konsultasi dengan teman-teman yang pernah menjalani operasi, dokter dan perawat yang melaksanakan operasi selalu optimis dan berdoa kepada Tuhan bahwa semuanya hanya dalam perlindungan dan penyertaanNya karena sekiranya kita harus mati karena operasi kita tahu tujuan kita kembali yaitu kepadaNya  dan bersamaNya di Surga. Jangan kuatir tentang segala sesuatu tetapi berdoalah untuk semuanya itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How to have best self care

MENGHIDUPKAN HIDUP

BEAUTIFUL DAY